14 research outputs found
MODEL OPTIMASI PERANCANGAN JARINGAN RANTAI PASOK BIOMASSA DARI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DI SUMATERA BARAT
Sumatera Barat memiliki potensi yang besar dalam pengembangan biomassa yang berbahan dasar limbah kelapa sawit. Hal ini dikarenakan produksi perkebunan terbesar di Sumatera Barat berasal dari komoditas kelapa sawit yaitu sebesar 1.082.820 ton pada tahun 2014. Oleh karena itu dibutuhkan rancangan model jaringan supply chain biomassa untuk pendistribusian tandan kosong kelapa sawit dari pemasok pabrik CPO yang berada di Sumatera Barat sampai penjualan ke Depot Pertamina Teluk Kabung yang ditargetkan untuk masyarakat Provinsi Sumatera Barat.
Tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini dimulai dengan studi pendahuluan untuk mengetahui potensi biomassa di Sumatera Barat. Selanjutnya dilakukan perancangan model optimasi jaringan rantai pasok dengan cara mengidentifikasi aktivitas rantai pasok, mengetahui karakteristik sistem rantai pasok dan membuat formulasi model matematika.Perancangan jaringan supply chain biomassa dari Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) di Sumatera Barat, dimulai dari bahan baku TKKS yang bersumber dari pabrik CPO di Kabupaten Pasaman Barat dan sekitarnya. Hal ini dikarenakan Kabupaten Pasaman Barat merupakan sentral agroindustri perkebunan kelapa sawit yang memiliki 17 pabrik kelapa sawit terbanyak di Sumatera Barat.
Potensi bioetanol yang bersumber dari limbah CPO yaitu Tandan Kosong Kelapa Sawit dapat dilakukan dengan mendirikan pabrik bioetanol yang berlokasi sama dengan pabrik CPOsehingga berdekatan dengan sumber bahan baku tersebut. Kemudian bioetanol tersebut didistribusikan menuju Depot Pertamina Teluk Kabung yang ditargetkan untuk masyarakat Sumatera Barat. Hasil yang didapatkan dari model matematis mixed integer linier programming yaitu penempatan lokasi pabrik bioetanol pada PT Pasaman Marama Sejahtera skala menengah dengan kapasitas 11970 ton/bulan dan total biaya sebesar Rp. 251.563.700.000/bulan.
Kata Kunci: Rantai Pasok, Biomassa, Tandan Kosong Kelapa Sawit, Mixed Integer
Linier Programmin
Key Performance Indicators for Sustainable Campus Assessment: A Case of Andalas University
Sustainable campus has became an important issue amongst universities around the world. Universities can generate a significant impacts to environment due to the high usage of energy, extensive transportation, massive waste, high consumption of materials, and extensive development of buildings and facilities. Thus, there is a need to assess the sustainable campus performance. This paper proposes a set of key performance indicators (KPIs) for sustainable campus assessment consisting of six categories divided into a total of 35 indicators. Analytical Hierarchy Process (AHP) method is applied to determine the importance weight of the KPIs. The results indicated the most important category for the sustainable campus assessment is education with an importance weight of 0.2665, while energy and climate change is regarded as the least important category. It is hoped the proposed KPIs can assist the universities to achieve the higher performance in sustainable campus
Penentuan Prioritas Indikator UI GreenMetric Untuk Penilaian Kampus Berkelanjutan (Studi di Universitas Andalas)
Keberlanjutan merupakan isu global yang sangat penting di universitas akibat penggunaan sumber daya yang
tinggi, lalu lintas transportasi, penambahan gedung dan fasilitas, dan pembuangan sampah yang dihasilkan dari
aktifitas kampus. Universitas Andalas sebagai salah satu universitas terkemuka di Indonesia telah melakukan
berbagai upaya untuk mencapai kampus berkelanjutan. Namun, hasil yang didapatkan belum memuaskan dan
perlu ditingkatkan lagi. Oleh sebab itu, diperlukan untuk meningkatkan upaya-upaya dalam pencapaian kampus
berkelanjutan dengan lebih memperhatikan indikator-indikator yang digunakan dalam penilaian pemeringkatan.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan prioritas indikator yang digunakan dalam UI GreenMetric World
University Ranking yang harus ditingkatkan di Universitas Andalas. Metode Analytic Hierarchy Process (AHP)
digunakan untuk menentukan bobot kepentingan dari indikator tersebut dengan bantuan software Expert Choice.
Hasil pengolahan data menunjukkan kategori education mendapat prioritas utama dalam meningkatkan kampus
berkelanjutan di Universitas Andalas, diikuti oleh kategori water dan waste. Indikator water conservation program
dianggap indikator paling penting, diikuti oleh indikator sustainability research funding/total research funding,
dan sustainability publications. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi dalam menaikkan peringkat
kampus berkelanjutan di Universitas Andalas. Selain itu juga dapat sebagai masukan bagi pengambil kebijakan di
Universitas Andalas dalam menentukan strategi dalam meningkatkan kampus berkelanjutan
Model Optimasi Perancangan Jaringan Rantai Pasok Biomassa dari Tandan Kosong Kelapa Sawit di Sumatera Barat
West Sumatra has great potential in developing biomass based on palm oil waste. This is because the largest plantation production in West Sumatra comes from the oil palm commodity of 1,082,820 tons in 2014. Therefore, it is necessary to design a model of supply chain biomass network for the distribution of Empty Fruit Bunches (EFB) from CPO factory suppliers located in West Sumatra and distributed to Depot Pertamina Teluk Kabung. Stages performed in the implementation of this study began with a preliminary study to determine the potential of biomass in West Sumatra. Furthermore, the design of chain supply chain optimization model by identifying supply chain activity, knowing the characteristics of supply chain system and make the formulation of mathematical model. The design of supply chain biomass from Empty Fruit Bunches (EFB) in West Sumatera, starting from raw material Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) sourced from Crude Palm Oil (CPO) factory in West Pasaman Regency and surrounding. This is because Pasaman Barat Regency is the central agroindustry of oil palm plantation which has 17 most palm oil factories in West Sumatra. The potential of bioethanol derived from CPO waste can be done by establishing bioethanol plant located with the same CPO factory so that it is adjacent to the source of the raw material. The result of the mathematical model mixed integer linear programming is placement of bioethanol plant location at PT Pasaman Marama Sejahtera with medium scale and total cost of IDR 251,563,700,000.00
PENERAPAN MANAJEMEN KUALITAS TERPADU PADA INDUSTRI MAKANAN SKALA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (STUDI KASUS UMKM NASI GORENG)
Persaingan global membawa tantangan dan peluang bagi UMKM yang bergerak pada sektor kuliner di Indonesia, khususnya UMKM nasi goreng. Namun, permasalahan yang cukup sering terjadi pada UMKM sektor kuliner adalah keterlambatan waktu penyajian dan kualitas dari makanan yang disajikan. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan TQM pada UMKM kuliner nasi goreng sebagai upaya peningkatan pelayanan dan penanganan dari keluhan pelanggan. Data penelitian diperoleh melalui observasi dan wawancara pada pelaku UMKM nasi goreng di kota Depok. Analisis dilakukan menggunakan fishbone diagram dan failure mode & effect yang menjadi masukan untuk effort impact. Berdasarkan diagram hubungan antara solusi dan root cause, solusi dan tindakan untuk perbaikan yang perlu dilakukan oleh pelaku UMKM memiliki hubungan yang kuat. Hasil dari penelitian memperlihatkan bahwa dengan menerapkan TQM dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, meningkatkan produktivitas, dan keuntungan dalam UMKM
PENINGKATAN PENGETAHUAN MENGENAI SISTEM PENGGERAK RODA BELAKANG UNTUK KENDARAAN SEPEDA MOTOR LISTRIK
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dilakukan di PT WIMA terkait peningkatan pengetahuan mengenai implementasi sistem penggerak roda belakang menggunakan sistem Continously Variable Transmission (CVT) pada kendaraan sepeda motor listrik. Kegiatan PkM yang telah dilaksanakan berdasarkan target percepatan transisi kendaraan berbahan bakar bensin ke kendaraan listrik. Hasil dari kegiatan PkM berupa demonstrasi dan implementasi desain dan prototype kepada mitra PkM. Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepuasan mitra dengan dua orang responden dapat disimpulkan bahwa seluruh responden menjawab cukup puas dengan pelaksanaan kegiatan PkM. Selain itu berdasarkan hasil jawaban responden terhadap kuesioner keberdayaan mitra terdapat peningkatan keberdayaan dari aspek pengetahuan.
Community Service Activities (PkM) were carried out at PT WIMA related to increasing knowledge regarding the implementation of a rear-wheel drive system using a Continuously Variable Transmission (CVT) system on electric motorbikes. The PkM activities that have been implemented are based on the target of accelerating the transition from petrol vehicles to electric vehicles. The results of PkM activities are in the form of demonstrations and implementation of designs and prototypes for PkM partners. Based on the results of distributing partner satisfaction questionnaires with two respondents, it can be concluded that all respondents answered that they were quite satisfied with the implementation of PkM activities. Apart from that, based on the results of respondents' answers to the partner empowerment questionnaire, there was an increase in empowerment from the knowledge aspect
ANALISIS PENERAPAN 5S DAN IDENTIFIKASI KECELAKAAN KERJA PADA INDUSTRI VULKANISIR BAN
Berbagai cara dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas, seperti dengan menerapkan prinsip 5S dan meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja. Implementasi 5S di perusahaan erat kaitannya dengan peningkatan produksi serta kinerja karyawan yang akan berdampak positif dan menguntungkan bagi perusahaan. Selain itu K3 tidak hanya penting dalam meningkatkan jaminan sosial dan kesejahteraan pekerjanya, tetapi juga akan berdampak positif pada kelanjutan produktivitas kerja. Berdasarkan informasi yang diperoleh melalui wawancara ditemukan bahwa kecelakaan sering menimpa pekerja pada perusahaan vulkanisir ban. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meminimalisir kecelakaan kerja dengan mengidentifikasi penyebab kecelakaan kerja yang terjadi dan analisis untuk mengetahui gambaran penerapan 5S. Serta memberikan usulan rekomendasi untuk meminimalisir persentase terjadinya kecelakaan kerja dan kondisi penerapan 5S diperusahaan. Untuk mengetahui penyebab kecelakaan kerja maka diidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kecelakaan kerja pada industri vulkanisir ban dengan menggunakan metode FTA serta analisis penerapan 5S. Berdasarkan hasil pengolahan kuesioner dapat disimpulkan bahwa sebanyak 40,8% responden kurang setuju prinsip 5S telah terlaksana dengan baik pada perusahaan. Berdasarkan hasil perhitungan probabilitas FTA didapatkan jenis kecelakaan kerja tersayat mesin gerinda kemungkinan akan dialami oleh karyawan sebesar 93%. Perhitungan probabiltas FTA kecelakaan kerja tersebut memiliki angka kemungkinan terjadi paling besar dibandingkan kecelakaan kerja lainnya.Kata Kunci: FTA; Kecelakaan Kerja; 5
PERUMUSAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) UNTUK PENILAIAN KAMPUS BERKELANJUTAN (SUSTAINABLE CAMPUS) DI UNIVERSITAS ANDALAS
Sebuah universitas dapat menghasilkan dampak yang cukup besar bagi
lingkungan. Hal ini disebabkan oleh penggunaan energi yang besar, lalu lintas
transportasi yang tinggi, limbah yang banyak serta pembangunan gedung dan
fasilitas yang semakin bertambah. Oleh karena itu, sebuah universitas harus
memiliki solusi yaitu dengan mengimplementasikan keberlanjutan dalam
lingkungan kampus. Universitas Andalas telah melakukan berbagai upaya untuk
mewujudkan kampus berkelanjutan diantaranya program penanaman pohon dan
seminar lingkungan hidup. Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan
Universitas Andalas, pada tahun 2013 Universitas Andalas berhasil memperoleh
peringkat kedelapan se-Indonesia dalam UI Greenmetric World University
Ranking. Pada tahun ini Universitas Andalas menargetkan untuk mendapatkan
peringkat yang lebih baik pada UI Greenmetric World University Ranking. Agar
target tersebut tercapai, diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan pencapaian
kampus berkelanjutan dengan lebih memperhatikan indikator-indikator yang
digunakan dalam penilaian kampus berkelanjutan.
Tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini dimulai dengan
observasi langsung dan wawancara dengan Tim Teknis Penghijauan Universitas
Andalas agar dapat diidentifikasi indikator kampus berkelanjutan yang sesuai
dengan Universitas Andalas. Selanjutnya merancang kuesioner berbasis Analytic
Hierarchy Process (AHP) dengan mengidentifikasi indikator kampus
berkelanjutan yang terdiri atas 6 indikator yang terbagi atas 35 sub indikator.
Lalu penyebaran kuesioner kepada 30 responden yang merupakan stakeholders di
Universitas Andalas, sehingga didapatkan Key Performance Indicator (KPI)
untuk penilaian kampus berkelanjutan di Universitas Andalas. Selanjutnya
dilakukan pengukuran kinerja kampus berkelanjutan berdasarkan masing-masing
indikator kampus berkelanjutan.
Berdasarkan hasil bobot kepentingan indikator kampus berkelanjutan
didapatkan indikator dengan bobot kepentingan tertinggi adalah indikator
pendidikan dengan nilai bobot 0,267. Sehingga rekomendasi untuk meningkatkan
penerapan kampus berkelanjutan adalah agar dapat meningkatkan indikator
pendidikan di Universitas Andalas. Sedangkan indikator yang memiliki bobot
paling rendah adalah energi dan perubahan iklim dengan nilai bobot 0,116.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja kampus berkelanjutan di Universitas
Andalas didapatkan skor secara keseluruhan adalah 5,06 dari skala 1-10, yang
berarti memiliki tingkat performansi sedang. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat menjadi masukan dan pertimbangan bagi Universitas Andalas untuk
meningkatkan kinerja kampus berkelanjutan.
Kata Kunci: Analytic Hierarchy Process, Kampus Berkelanjutan, Key
Performance Indicator, Pengukuran Kinerj